TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI
v Paku kidang (Dicksonia
sp.)
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Pteridopsida
Sub Kelas: Cyatheatae
Ordo: Cyatheales
Famili: Cyatheaceae
Genus: Dicksonia
Spesies: Dicksonia sp. (www://http.Plantamor.2010)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Pteridopsida
Sub Kelas: Cyatheatae
Ordo: Cyatheales
Famili: Cyatheaceae
Genus: Dicksonia
Spesies: Dicksonia sp. (www://http.Plantamor.2010)
Ø Habitat
Tumbuhan paku kidang (Dicksonia
sp.) yang ditemukan menyebar di daerah Coban Talun yang di kenal oleh
daerah setempat dengan sebutan paku kidang. memiliki daya adaptasi yang cukup
tinggi, sehingga tidak jarang dijumpai paku dapat hidup dimana-mana,
diantaranya didaerah lembab, terjal, dipegunungan bahkan ada yang sifatnya
menempel pada batang pohon, baru atau tumbuh diatas tanah, pada umumnya paku
kidang (Dicksonia sp.) ini tumbuh di hutan pegunungan yang lembab.
Jenis-jenis paku yang berbeda kebutuhanyna juga akan berbeda terhadap cahaya.
Ada yang menyenangi tempat terlindung dan ada sebagian pada tempat tertutup.
Dalam literatur dijelaskan
bahwa paku kidang (Dicksonia sp.) merupakan tumbuhan paku terestrial
yang tumbuh secara solliter (tunggal) (Holttum, 1963).
Ø
Habitus :
jenis habitus dari paku kidang (Dicksonia sp.) ini merupakan tumbuhan herba.
Ø
Akar :
Paku ini mempunyai akar berserabut dan dilindungi kaliptra sehingga
menjadikannya lebih kuat.
Ø
Batang :
silindris dengan simetris dorsoventral berwarna kecoklatan dengan permukaan
yang disertai berbulu
Ø
Daun :
daun pada paku ini memiliki ental, bentuknya meruncing dengan tepi rata
panjngnya 32 cm, teksturnya seperti kertas dan permukaan atas halus dan
mengkilap bertoreh berwarna hijau dan berupa daun majemuk menyirip ganda.
Ø
Ciri-ciri Khusus
·
Memiliki vernasi bergulung pada daun muda dan akan
membuka bila telah dewasaakibat lebih lambatnya pertumbuhan permukaandaun atas
dari pada permukaan bawahpada perkembangan awalnya.
·
Memiliki dimorfisme, antara sporofil dan tropofil ada
dalam satu individu
Ø
Sporofil :
susunan sporofil pada sporofit berkelompok rapat.
Ø
Sporangium :
sporangium terdapat didalam sorus yang terletak di permukaan bawah daun.Sorus
berbentuk bola, termasuk tipe gradatae, tetapi beberapa jenis menunjukkan
peralihan tipe mixtae.Sorus dapat dilindungi oleh indusium
Vernasi
bergulung
Sorus
dilindungi indusium
(Dicksonia sp.)
Ø
Deskripsi
Paku kidang (Dicksonia sp.) ini
merupakan golongan famili Cyatheaceae,
batangnya tumbuh denga baik, paku ini mempunyai ciri-ciri seperti paku tiang Cyathea
sp. Rhizoma panjang, bentuknya bujur, biasanya dekat dengan bagian apex,
warnya coklat tua, berbulu.
Ordo Cyatheales mencakup berbagai paku
pohon yang sejati. Meskipun demikian, terdapat pula anggotanya yang
berkecenderungan untuk merayap di permukaan tanah dengan rimpang. Sebagai
tambahan, terdapat sejumlah anggota ordo lainnya yang dapat pula disebut
"paku pohon" karena tumbuh tegak dengan batang mencapai satu meter,
tetapi mereka bukanlah paku pohon sejati.Meskipun sulit dikenali kesamaan
morfologinya, berdasarkan analisis filogeni molekuler diketahui bahwa ordo ini
bersifat monofiletik.
Ø sistem Reproduksi
Reproduksi tumbuhan ini dapat secara
aseksual, yaitu: (farrar,89)
1.
Vegetative : yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma
(tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung
spora. Reproduksi secara seksual
2. Generative : melalui pembentukan sel
kelamin jantan dan betina oleh alat – alat kelamin (gametogonium). Gametogonium
jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina
menghasilkan sel telur (ovum).seperti halnya tumbuhan lumut , tumbuhan paku
mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).
Ø Siklus hidup
Paku Peralihan Paku ini merupakan
peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan
spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu
berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina (tjitrosoepomo,
1991)
-
Kunci identifikasi masing-masing jenis Cyathea
Kunci untuk spesies(nandhasri,1979)
- Sisik pada dasar stipes pernah
setose, ferrugineous di margin daun di bawahnya tidak layu.
- Sori dengan indusium
- Penurunan permukaan costae dan
costules berbulu
- Rendah permukaan costules
bersisik Cyathea
- indusium seluruhnya tertutup oleh
dasar sorus; Parafisa thansporangia
- indusium tidak sepenuhnya
tercakup oleh dasar sorus, Parafisa lebih pendek dari sporangia
- pinna-malai dan costae
bersisik
- pinna-malai dan costae berbulu
dan bersisik
- sori tanpa indusium
Ø Manfaat
Paku kidang mempunyai
bentuk perawakan yang bagus sehingga banyak ditanam sebagai tanaman hias, jenis
ini tanpak menarik baik ditanam secara individual maupun berkelompok. Biasanya
dipakai sebagai tanaman hias di halaman pesangrahan-pesangrahan yang letaknya
di daerah pegunungan dan biasanya dijadikan latar belakang untuk
tanaman-tanaman hias lainnya.
Rambut-rambut yang ada
pada batang dan tangkai daunnya dapat digunakan sebagai obat penasak
darah(menghentikan pendaran pada luka),obat penasak dari bahan ini dianggap
lebih baik dari obat penasak kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Farrar,
donald R.1989.Hymenophyllacea in flora of north america. Inggris: oxford
university press.
Holttum,
R E. 1963. Cyateaceae Flora Malesiana Sries II. Vol. I: 65.
Wolters-Noordhoff publishing. Groningen, The Netherlands.
Nandhasri, siri.1979.Flora of
thailand pteridophytes.volume.three.part one.
Tjitrosoepomo,
Gembong.1991.Taksonomi tumbuhan (schizophyta, thallophyta, bryophyta,
pteridophyta).Yogyakarta:Gadjah Mada University press.
www://http.Plantamor.2010.com