Jumat, 06 Juli 2012

pteridophyta



TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI
v  Paku kidang (Dicksonia sp.)



Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
             Kelas: Pteridopsida
                 Sub Kelas: Cyatheatae
                     Ordo: Cyatheales
                         Famili: Cyatheaceae
                             Genus: Dicksonia
                                 Spesies: Dicksonia sp.    (www://http.Plantamor.2010)





Ø  Habitat
Tumbuhan paku kidang (Dicksonia sp.) yang ditemukan menyebar di daerah Coban Talun yang di kenal oleh daerah setempat dengan sebutan paku kidang. memiliki daya adaptasi yang cukup tinggi, sehingga tidak jarang dijumpai paku dapat hidup dimana-mana, diantaranya didaerah lembab, terjal, dipegunungan bahkan ada yang sifatnya menempel pada batang pohon, baru atau tumbuh diatas tanah, pada umumnya paku kidang (Dicksonia sp.) ini tumbuh di hutan pegunungan yang lembab. Jenis-jenis paku yang berbeda kebutuhanyna juga akan berbeda terhadap cahaya. Ada yang menyenangi tempat terlindung dan ada sebagian pada tempat tertutup.
Dalam literatur dijelaskan bahwa paku kidang (Dicksonia sp.) merupakan tumbuhan paku terestrial yang tumbuh secara solliter (tunggal) (Holttum, 1963).
Ø  Habitus            : jenis habitus dari paku kidang (Dicksonia sp.) ini merupakan tumbuhan herba.
Ø  Akar                : Paku ini mempunyai akar berserabut dan dilindungi kaliptra sehingga menjadikannya lebih kuat.   
Ø  Batang             : silindris dengan simetris dorsoventral berwarna kecoklatan dengan permukaan yang disertai berbulu
Ø  Daun               : daun pada paku ini memiliki ental, bentuknya meruncing dengan tepi rata panjngnya 32 cm, teksturnya seperti kertas dan permukaan atas halus dan mengkilap bertoreh berwarna hijau dan berupa daun majemuk menyirip ganda.        
Ø  Ciri-ciri Khusus
·         Memiliki vernasi bergulung pada daun muda dan akan membuka bila telah dewasaakibat lebih lambatnya pertumbuhan permukaandaun atas dari pada permukaan bawahpada perkembangan awalnya.
·         Memiliki dimorfisme, antara sporofil dan tropofil ada dalam satu individu
Ø  Sporofil            : susunan sporofil pada sporofit berkelompok rapat.
Ø  Sporangium    : sporangium terdapat didalam sorus yang terletak di permukaan bawah daun.Sorus berbentuk bola, termasuk tipe gradatae, tetapi beberapa jenis menunjukkan peralihan tipe mixtae.Sorus dapat dilindungi oleh indusium
 
                                                                               Vernasi bergulung


          Fronds



 

                                                                  Sorus dilindungi indusium
(Dicksonia sp.)

Ø  Deskripsi

Paku kidang (Dicksonia sp.) ini merupakan golongan famili Cyatheaceae, batangnya tumbuh denga baik, paku ini mempunyai ciri-ciri seperti paku tiang Cyathea sp. Rhizoma panjang, bentuknya bujur, biasanya dekat dengan bagian apex, warnya coklat tua, berbulu.
Ordo Cyatheales mencakup berbagai paku pohon yang sejati. Meskipun demikian, terdapat pula anggotanya yang berkecenderungan untuk merayap di permukaan tanah dengan rimpang. Sebagai tambahan, terdapat sejumlah anggota ordo lainnya yang dapat pula disebut "paku pohon" karena tumbuh tegak dengan batang mencapai satu meter, tetapi mereka bukanlah paku pohon sejati.Meskipun sulit dikenali kesamaan morfologinya, berdasarkan analisis filogeni molekuler diketahui bahwa ordo ini bersifat monofiletik.
Ø  sistem Reproduksi
Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual, yaitu: (farrar,89)
1.            Vegetative : yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual
2.     Generative : melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat – alat kelamin (gametogonium). Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur (ovum).seperti halnya tumbuhan lumut , tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).
Ø  Siklus hidup
            Paku Peralihan Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina (tjitrosoepomo, 1991)
  •   Kunci identifikasi masing-masing jenis Cyathea
Kunci untuk spesies(nandhasri,1979)
  1. Sisik pada dasar stipes pernah setose, ferrugineous di margin daun di bawahnya  tidak layu.
  2. Sori dengan indusium
  3. Penurunan permukaan costae dan costules berbulu
  4. Rendah permukaan costules bersisik Cyathea
  5. indusium seluruhnya tertutup oleh dasar sorus; Parafisa thansporangia
  6. indusium tidak sepenuhnya tercakup oleh dasar sorus, Parafisa lebih pendek dari sporangia
  7. pinna-malai dan costae bersisik                                                          
  8. pinna-malai dan costae berbulu dan bersisik
  9. sori tanpa indusium      
Ø  Manfaat
Paku kidang mempunyai bentuk perawakan yang bagus sehingga banyak ditanam sebagai tanaman hias, jenis ini tanpak menarik baik ditanam secara individual maupun berkelompok. Biasanya dipakai sebagai tanaman hias di halaman pesangrahan-pesangrahan yang letaknya di daerah pegunungan dan biasanya dijadikan latar belakang untuk tanaman-tanaman hias lainnya.
Rambut-rambut yang ada pada batang dan tangkai daunnya dapat digunakan sebagai obat penasak darah(menghentikan pendaran pada luka),obat penasak dari bahan ini dianggap lebih baik dari obat penasak kimia.



DAFTAR PUSTAKA
Farrar, donald R.1989.Hymenophyllacea in flora of north america. Inggris: oxford university press.
Holttum, R E. 1963. Cyateaceae Flora Malesiana Sries II. Vol. I: 65. Wolters-Noordhoff publishing. Groningen, The Netherlands.
Nandhasri, siri.1979.Flora of thailand pteridophytes.volume.three.part one.
Tjitrosoepomo, Gembong.1991.Taksonomi tumbuhan (schizophyta, thallophyta, bryophyta, pteridophyta).Yogyakarta:Gadjah Mada University press.
www://http.Plantamor.2010.com

Senin, 02 Juli 2012

buah tin atau 'fig'



         
BUAH TIN ATAU ‘FIG’



  (Ficus carica)
                                                   
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Dilleniidae
                         Ordo: Urticales
                             Famili: Moraceae (suku nangka-nangkaan)
                                 Genus: Ficus
                                     Spesies: Ficus carica L.

Allah SWT Bersumpah atas nama Diri-NYA, Bersumpah demi Zat dan Sifat-sifat NYA, dan Bersumpah juga demi makhluk-makhluk NYA menunjukkan Keagungan dan Kekuasaan-NYA. Di antara makhluk-makhluk yang disumpahkan oleh Allah adalah buah tin (demi buah tin dan zaitun), ayat pertama dari surah At-Tin. Buah tin yang disumpahkan ini terdapat pada salah surah Al Qur’an dengan nama buah itu sendiri, tergolong tumbuhan jenis (Ficus) dari keluarga (Moraceae) yang menurut ahli botani jenisnya mencapai sekitar 700-an tersebar dipenjuru dunia, dalam Al-quran dijelaskan surah dan ayat (95:1), yaitu:                                                                      


Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun
"Buah Tin" adalah surah ke-95 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 8 ayat termasuk golongan surah Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah surah Al-Buruj. Nama At-Tin diambil dari kata At-Tin yang terdapat pada ayat pertama surah ini yang artinya buah Tin.Dalam
 tafsir Al-Quran dijelaskan dalam surah At-tin ayat 1, memiliki arti yaitu:
اي المأكولين  او جبلين بالشام ينـبـتان المأكولين
Yang dimaksud dengan Tin oleh sebagian ahli tafsir ialah dua gunung yang berada di negara syam / siriyah yang  banyak di tumbuhi buah tin dan buah zaitun, dan ada pula sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa yang di maksud dengan wattin wazzaitun adalah tempat tinggal Nabi Nuh, Yaitu Damaskus yang banyak pohon Tin; dan zaitun ialah Baitul Maqdis yang banyak tumbuh Zaitun.
  1.  mengungkap rahasia sumpah dari buah tin ini adalah :
Ø  Menjelaskan secara ilmiyah hakikat buah tin dari jenis (Carica Ficus), yaitu jenis buah yang dimaksudkan ayat sumpah pada surah At-Tin – menurut Sebahagian ahli tafsir, di Maroko dan negara-negara Afrika Utara buah ini dikenal dengan sebutkan “karmouss”. Dan dengan keberadaanya yang banyak pada pesisir Laut Tengah, maka buah ini banyak disebutkan dalam buku-buku sejarah kuno dan sebagaimana juga disebutkan pada kitab-kitab samawi. Buah ini dikenal luas semenjak dahulu kala dengan mamfaat dan kegunaannya yang banyak untuk kepentingan medis bagi manusia. Sebagaimana fakta ilmiyah sekarang bahwa cairan tin yang dicampurkan pada banyak ramuan-ramuan medical memiliki kemanjuran tinggi. Oleh karena itu nabi Muhammad SAW mengomentari buah ini dalam salah satu Sabda-Nya: “Jika Aku mengatakan ada buah yang turun dari langit, maka buah ini (menunjukkan buah tin)….”
Ø  Menonjolkan peranan utama Lebah khusus yang disebut dengan (Blastophaga psenes), yang bertanggung jawab atas pembuahan jenis tin ini, dimana secara natural tumbuhan ini tidak dapat dibuahi kecuali melalui jenis lebah khusus tersebut sebagaimana juga lebah terakhir ini tidak dapat melahirkan dan berkembang biak
Pada kajian ini penulis akan berusaha menghubungkan fakta ilmiyah yang berdasarkan pada prasarana dan tekniknologi modern dan dengan kajian imaniyah yang kokoh, sambil memperhatikan proses pertumbuhan buah tin dan struktur yang prima bunga-bunga buah ini, serta hubungannya dengan (Blastophaga psenes), yaitu lebah yang berperan utama dalam proses pembuahan buah tersebut.
  1.  Fakta Ilmiyah Tentang Buah Tin:
  1. Buah tin merupakan golongan tumbuhan berasal dari jenis (Ficus)
Berasal dari keluarga Tut (Moraceae) yang namanya terambil dari tut putih (alba Morus), terakhir ini merupakan simbol dari keluarga tersebut.
Jika dibandingkan antara buah tut dan tin nampak yang pertama berbentuk tin terbalik bunga-bunganya sebagaimana terlihat pada stand bunga, berbeda dengan tin yang bunga-bunganya terdapat dalam bungkusan, dan tidak bertemu di luar kecuali melalui pembuka diatas bungkusan. Semua tergolong jenis buah.


 

                        (Gambar: perbandingan antara buah tut dan tin)
Menurut ahli Biologi pohon tin dari jenis Ficus terdapat 700 macam tersebar diseluruh pelosok dunia, umumnya banyak dikenal luas, diantaranya jenis yang dipergunakan untuk decorasi rumah, apartemen dan koridor-koridor bilding seperti (Benjamina Ficus). Dan jenis untuk menghias taman-taman seperti (Ficus macrophylla). Serta jenis lain untuk penghias jalan dan trotoir seperti (Ficus microcarpa) yang banyak terdapat di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Adapun jenis tin yang akan penulis kaji disini adalah (Ficus carica), yang dikenal dalam darijah Maroko dan masyarakat Afrika Utara dengan “karmouss”, tumbuh banyak di daerah Laut Tengah dimana merupakan daerah asal pohon tin tersebut.
  1. Tentang biologis buah tin dan beberapa keistimewaan buah tin:










                         (Gambar, Buah Tin Ibarat Bungkusan)     
1.    Buah tin ibarat sebuah bungkusan yang didalamnya terdapat ratusan bunga-bunga tersebar diatas stand bunga, terbagi kepada 2 macam Pertama, Bunga jantan terdapat pada bagian dekat mulut bungkusan, berperan secara umum dalam proses pembuahan. Dan kedua, Bunga-bunga betina tersebar pada bagian moncong yang berperan dalam memberikan makanan dan perkembangan binatang-binatang, atau menproduksi buah setelah terjadi proses pembuahan.
2.    Pohon Tin Jantan dan Betina yaitu Dari mengamati buah matang yang tumbuh dari pohon tin, dapat diklasifikasikan pohon ini kepada dua jenis: Pohon jantan (Caprifiguier) merupakan tempat penampungan lebah-lebah pembuah, dan buah dari pohon ini digunakan untuk beranak dan berkembang biak bagi lebah-lebah tersebut, serta buahnya tidak bisa dimakan manusia.
Adapun pohon betina (Figuier Domestique) menerima lebah-lebah yang membawa benih pembuahan pada bunga-bunga tin betina, dan menghasilkan buah tin yang matang dan enak di makan.
3. Tin Dan Lebah Khusus Membuahinya yaitu Lebah (Blastophaga psenes) dari keluarga (Agonidae) memainkan peranan sangat penting pada proses pembuahan tin (Ficus carica), Karena jenis tin ini tidak dapat dibuahi kecuali melalui lebah khusus itu. Dan sebagaimana lebah jenis ini tidak bisa melahirkan dan berkembang biak kecuali dalam jenis buah tin tersebut.
3. Tin dan Periode Pembentukan Buahnya:


                                                                                    
  • Pohon Tin Jantan (Caprifiguier), berperan penting pada perkembangan jenis tin, merupakan penampungan lebah-lebah. Silih berganti di atas dahan pohon ini 3 generasi buah tin.
Generasi buah tin : Mamme, Profichi dan Mammoni ;. Diantaranya dua generasi (Mammoni dan Mamme) tempat pertumbuhan lebah dan mempertahankan kelanjutan keluarganya, lebah penghuni dua generasi buah tin ini tidak memainkan peranan dalam proses pembuahan bunga-bunga tin.
Adapun generasi ketiga disebut dengan (Tin Profichi), generasi inilah yang berperan memindahkan benih buah ke bunga-bunga tin betina. Dan bunga-bunga betina ini menyuplai makanan bagi lebah-lebah, Tin Mamme bertanggung jawab memelihara kelangsungan kehidupan bagi lebah-lebah tersebut.
  • Pohon Tin Betina: Pohon ini juga memiliki tiga generasi seperti di atas (Mamme, Mammoni dan Profichi), dan tin Mammoni betina merupakan generasi yang menerima lebah-lebah pembuah yang datang dari tin Profichi jantan serta membentuknya menjadi buah yang matang dan siap di konsumsi manusia.
4. Tin dan Proses Penyebarannya:
Selain dengan cara pembibitan yang dilakukan oleh petani dan menyebarkan ke perkebunan-perkebunan serta lahan-lahan hijau, ada juga andil binatang-binatang tertentu seperti burung-burung dan binatang-binatang mamalia jenis kecil menyebarkan tin ini ke daerah-daerah tertentu.
  1. Fakta Ilmiyah
 
Allah SWT menyebutkan beberapa jenis buah dan tumbuh-tumbuhan di dalam Al-Qur’an, menyebutkan buah tin sekali saja pada surah At-Tin. Surah terakhir ini merupakan surah satu-satunya mengambil judul nama tumbuhan, berbeda dengan surah yang bertema binatang yang banyak jadi judul surah-surah Al Qur’an seperti: (Sapi betina, semut, lebah, laba-laba dan gajah).
Buah tin disebutkan pada surah yang mengatasnamakan dirinya sendiri dan dalam bentuk sumpah pula, maka penulis merasa perlu memberikan perhatian khusus dalam kajian ini. Ahli tafsir sendiri dalam menanggapi kasus ini berbeda pendapat menafsirkan buah yang disumpahkan ini, sebagian berpendapat bahwa yang dimaksud adalah buah tin itu sendiri yang dapat dimakan oleh manusia. Ada pula menafsirkan tin sebagai tempat-tempat tertentu seperti: gunung, mesjid atau kota.
Perbedaan antara tin sebagai buah dan tin sebagai tempat, mengundang banyak pertanyaan dan menyikapinya harus kembali kepada besik perkara tentang perbedaan antara tafsir dan ta’wil. Sebagai diketahui bahwa Kalimat tafsir hanya disebutkan sekali saja pada surah Al-Furqan, Sedangkan ta’wil disebutkan pada tiga surah yaitu (Al-A’raf, Al-Kahfi dan Yunus). Penulis disini tidak bermaksud berpanjang lebar membahas perbedaan antara tafsir dan ta’wil, karena butuh pembahasan khusus dan sangat panjang. Sebagai isyarat saja bahwa tafsir menyangkut riwayat biasanya mendifinisikan lafadz dan Kalimat-kalimat saja, Sedangkan ta’wil lebih focus ke dirayah yang mengutamakan arti secara umum dan paragraph.
tafsir Ibn Katsir tentang surah At-Tin, tampak jelas Sebahagian ahli tafsir mengomentari tiga sumpah yang ada: (Sumpah tentang Tin dan zaitun, sumpah tentang jabal Sinai, sumpah tentang Kota yang aman) dan mengaitkannya satu sama lain. Menurut pemahaman mereka behwa Allah Bersumpah demi tiga tempat, setiap tempat tersebut diutusi-NYA nabi dan rasul pembawa syariat: Tempat pertama (Tin dan Zitun), yaitu “Bait Al Maqdis”, tempat diutusnya nabi Isa as. Tempat kedua (Jabal Sinai), yaitu sebuah gunung dimana nabi Musa as. berdialog langsung dengan Allah SWT, yaitu tempat diutusnya nabi Musa as. Dan tempat ketiga adalah (Kota yang aman), yaitu kota Makkah dimana nabi Muhammad SAW diutus.
Sedangkan pada tafsir Siyyid Qutub banyak meliputi pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, diantaranya ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah pohon tin yang daun-daunnya dipakai nabi Adam dan isterinya Hawa menutupi tubuhnya setelah dilucuti pakaiannya di Surga tempatnya sebelum turun ke dunia fana ini. Dan pendapat lain mengatakan bahwa tempat tumbuhnya pohon tin di sebuah gunung dimana perahu nabi Nuh as. terdampar setelah banjir besar dunia.
Manfaat dari buah tin
Ø  Tin kaya manfaat dan Kandungan Gizinya dari hasil penelitian Prof. Dr.Ir. Ali Khomsan, buah2an merupakan sumber serat yang baik. Serat ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran penceranaan. Dengan mengkonsumsi banyak serat maka akan terhindar dari penyakit seperti sembelit. Serat juga dapat mengikat zat karsinogen pemicu timbulnya kanker di saluran cerna.
Ø  Hasiat buah tin bisa mencairkan dahak, bisa menyembuhkan sakit ginjal, sakit kencing batu, sakit jantung, sakit batu empedu, sakit bawasir, terhindar dari setruk / penyempitan pembulu darah , dan lain – lain yang masih banyak manfa’at yang terkandung dalam  buah tin.

DAFTAR PUSTAKA

Becker, W.M and D.W. Deamer. 1991. The World of Cell. 2nd ed. California: Cummings Published Co . Inc.